Showing posts with label Majalengka. Show all posts
Showing posts with label Majalengka. Show all posts

Wednesday, May 6, 2015

Petualangan Si Neng 2

Waktu berlalu cepat ya kadang kita lupa untuk sejenak bersyukur. Menyesali yg telah lalu memang tidak ada gunanya, tetapi sejenak melihat ke belakang untuk kemudian bersyukur dengan apa yang telah dicapai juga ada baiknya.

Terkadang, sy suka sejenak melihat ke belakang sambil merindukan masa-masa lulus kuliah dan mulai bekerja. Rasanya sesuatu yang baru itu nampak lebih menarik dan penuh tantangan. Namanya jg masih muda ya, kalau melihat tantangan depan mata itu malah bersemangat. Semoga sy tak akan pernah kehilangan spirit itu.

2010 bulan Agustus
Si Neng akhirnya keterima kerja di Trans TV sebagai Research and Program Development Staff. Sehari si Neng harus (paling tidak) mengerjakan 4-6 laporan untuk beberapa program yang tayang di Trans TV. Si Neng ingat waktu itu si Neng pegang acara Reportase pagi, Islam Itu Indah, Keluarga Minus, Insert, dll.
Lorong Biru penuh kenangan, penyambung antara gedung Mega ke gedung Trans
2 bulan pertama si Neng bahkan belum punya meja sendiri dan harus kerja dari meja bundar dekat ruang Pantry. Kemudian berpindah ke bagian belakang sayap kiri bangunan yg dikenal sebagai meja pembuangan. Di sebut demikian karena sebelumnya kosong dan orang sering menyimpan barang berlebihnya di situ. Meja tersebut masih belum memiliki komputer, jadi si Neng pun masih menggunakan laptop tua peninggalan masa kuliah.
Interview bareng dan kerja di departemen yg sama dengan tmn yg manis ini
Entah kenapa sepertinya banyak yg gak tega melihat si Neng di meja itu, karena acap kali tiap pagi si Neng nemuin oleh-oleh, aksesoris, snack, atau nasi box dr yang berulang tahun di sayap kanan di atas meja. Yah lumayan lah ya, rezeki anak soleh katanya mah.
sekali-sekali si neng pengen norak foto di lokasi syutingnya Insert
Lantai tempat si Neng kerja letaknya di Gedung Mega, bukan di gedung Trans TV sebelahnya. Jd contrary to what people believe, justru si Neng malah jarang bgt ketemu artis. Sekali-sekali aja kalau kebetulan ada urusan di Gedung Trans. Tentunya si Neng harus jual mahal jgn kelihatan norak dong. Pura-pura cuek padahal dalam hati teriak girang dan gak sabar cerita sama si emak.
Hari terakhir kerja dan kumpul sama Tim
Februari 2011
Si Neng mengambil tawaran kerja dari pembimbing Hansamo/BKC (Bandung Korea Community) yg menjadi Advisory di IKECC (Indonesia-Korea Environmental Cooperation Center). Beliau menawarkan pekerjaan dengan posisi dan gaji yang lebih menarik. Si Neng ambil pekerjaan tersebut dengan bahasa Korea yg serba minim, si Neng harus bekerja dengan bos yang hanya lancar berbahasa Korea dan minim bahasa Indonesia maupun Inggris.
Peresmian dan Pembukaan IKECC
Si Neng bangga ber-batik ria mewakili Indonesia
Awal-awalnya kerja di situ, si Neng bawannya pengen mewek mulu berasa dibentak-bentak. Kemudian si Neng sadar kalau ternyata itu hanya logat bicaranya orang Korea.

Maret 2011, IKECC mengirim si Neng ke Korea untuk training. Horeeeeee. Si Neng diharuskan membuat pasport. Si Neng kembali bersemangat untuk menjelajah Kota besar lain di luar negeri. Naik pesawat pun belum pernah. Kebayang kan girangnya si Neng yg selama ini cuman dengar cerita dr si Emak yg pernah naek pesawat Merpati dan Garuda. Agak deg-degan mau minta minum atau nerima tawaran minum dari mbak cantik pramugarinya, takut nanti si Neng disuruh bayar. Cuman berbekal 700ribu di dompet berangkat ke Korea dengan dijanjikan akan terima uang tugas begitu sampai di Korea dalam bentuk Won. Untungnya mbak yg ke Korea juga dari kantor bilang semuanya gratis asal bukan yg belanja di pesawat. Si Neng nganga bloon, agak-agak dumbfounded kalau ternyata di pesawat bisa belanja juga...woooooo orang Kota(kaya) emang lain cara mainnya.

Perjalanan ke Korea naik pesawat selama 7 jam. Si Neng nyaris gak bisa tidur padahal pesawat berangkat malam. Si Neng kelewat semangat pengen lihat negerinya cowok-cowok ganteng nan cantik jelita a.k.a abang-abang K-Pop itu. Akhrinya mainin tv kecil di depan kursi (girang nemu beginian) dan nonton beberapa film sampai ketiduran.
Girang akhirnya mendarat di Korea setelah 7 jam di pesawat, deg-degan
Si Neng gak paham cara beli tiketnya..segala tombol asal pencet ah
karaoke-an sama temen kerja
Cerita ke Korea ini pernah diposting sebelumnya. Buat lebih lengkapnya bisa cek di bawah sini;
Part 1
Part 2

Sebenernya si Neng pengen banget bulan madu sama si Aa ke Korea lagi. Apa daya budget dan waktu belum memungkinkan. Banyak urusan birokrasi buat izin tinggal si Neng di US sama izin tinggal si Aa di Indonesia yang harus diurusin. Nguras dompet, nguras waktu, tenaga, dan nguras emosi pastinya. Semoga si bulan madu yg belum kesampean ini segera bisa dilaksanakan mumpung belum ada buntut.

Tuesday, May 5, 2015

Petualangan Si Neng

Mau curhat sedikit nih di sini..boleh kan? Boleh dong ya..blog pribadi ini hehehe

Tiba-tiba hari ini teringat 4 tahun yang lalu waktu pertama datang ke Jakarta tahun 2010 bulan Agustus. Seneng banget soalnya keterima kerja di Trans TV yg notabene (saat itu) TV swasta paling the best lah. Setelah proses wawancara yg cukup panjang, akhirnya Agustus awal sudah mulai kerja.

Berangkatlah jauh-jauh dari Majalengka, and point to note ya, itu pertama kalinya si Neng melanglang buana jauh-jauh ke Ibu Kota sendirian. Untungnya temen-temen kosan zaman kuliah pd gak tega ngeliat si Neng luntang-lantung gak jelas kesasar-sasar di Jakarta. Mereka yg ngajarin naik busway, ngenalin ke Pelangi (Plaza Semanggi) yg kemudian jd rumah kedua, ngajakin makan mewah di Pizza Hut(buat mahasiswa/anak kosan zaman itu Pizza Hut udah makan mewah yg cuman setaun sekali klo ada yg ultah)
saking culunnya, si Neng minta difotoin di halte busway Semanggi dengan latar belakang gedung tinggi
2 orang pelaku yang menemani si Neng berkenalan dengan Jakarta
Inget dulu culunnya si Neng yg gak pernah naik lift pun dan agak panik waktu harus naik lift sendirian ke lantai tempat interview atau waktu naik busway celingak-celinguk mesem-mesem kyk menang lotre. Si Neng juga pelahak-pelohok liat gedung-gedung tinggi, maklum waktu itu cuman sanggup liat di TV si abah+emak.
Sempet nyasar di sini, mau ke Pelangi malah keluar di halte Benhil akhirnya ngesot lagi deh ke arah Semanggi
Si Neng dengan logat sunda-nya yg cukup kental bersemangat menjelajahi sepetak area di Ibu Kota yg dihiasi gedung-gedung pencakar langit. 

Pindah ke Jakarta hanya dengan membawa 1 koper kecil punya si emak. Dibantu temennya temen kuliah yg kerja di Trans TV juga buat nyari kosan. Akhirnya nemu kosan kecil seharga Rp.600.000/bulan dan kamar mandi kecil yang terletak di belakang pemakaman. Tiap malam pulang kantor, harus lewat pemakaman. Jam pulang kerja 8 malam, paling cepet 7 malam dan melalui pemakaman. Life was not easy that time.

Tak terasa sudah nyaris 5 tahun di Jakarta. Sudah banyak yg terjadi dan terlewatkan. Pelan-pelan Jakarta menjadi rumah. Majalengka menjadi tempat untuk pulang kampung tapi sudah bukan rumah lagi. Walaupun sampai sekarang belum sempat mengganti alamat rumah (mostly karena malas berurusan dengan tektek bengek urusan pindahan secara resmi).

Maret lalu, akhirnya saya dipinang kekasih yg sudah sy pacari selama 2 tahunan. Tahun ketiga kami memutuskan menikah dengan pertimbangan sy akan mengikuti suami ke negaranya. Kebetulan suami berasal dari negeri Paman Sam. Setelah berdialog dan berdiskusi, kami memutuskan pindah ke negeri Paman Sam. Bukan karena kurang cinta dengan Jakarta atau negeri sendiri. Buktinya ini si Neng mendadak mellow mengingat awal-awal perjuangan datang ke Jakarta.


Wefie di acara nikahan
Minggu depan rencananya kami akan mendaftarkan nama saya untuk penerima Green Card dengan sponsor dari suami dan keluarganya. Ada kemungkinan kami harus menanti sekitar kurang lebih setahun sebelum mendapat izin tersebut.

Mohon doanya ya teman-teman. Semoga prosesnya bisa lebih cepat dan semoga si Neng bersemangat menjelajahi Paman Sam..eh negerinya ya..bukan orangnya.

Sorry ya agak nyampah..maklum agak2 mellow mikirin ninggalin zona nyaman padahal masih lama hehe.