Tuesday, May 13, 2014

Problematika Pemilihan Presiden dan Cawapres Indonesia 2014

Ada beberapa artikel yg saya baca berkaitan dengan Jokowi yg katanya kafir karena pola kepemimpinannya yg cenderung kurang 'Islam-i", ada pula video Om Ical sama kakak-adik bohay dalam perjalanan ke Maldives, ada berita soal 'Kampung Janda', dan banyak lagi berita 'black campaign' lainnya. Politik itu bikin mumet kepala ya. Buat kita yg dijejali banyak informasi dan baligo-baligo indah di sepanjang jalan. Mumet dan butek, dr pikiran sampai ke mata. Klo apa-apa boleh menurut sy, sy pilih bapak sy aja deh jd presiden. Orangnya gak neko-neko, dikasih singkong rebus sama kopi juga udah bahagia beliau. Mobil Carry 'bueuk' tahun 1986 aja belum pernah diganti. Alasannya sentimental (bueuk seumuran sama sy, si anak paling cantik) sama gak ada modal. Tp toh beliau gak pernah ngeluh. Ibu sy kalau jd Ibu presiden juga gak yg gampang marah (gampang pundung sih iya, klo anak sama suaminya gak inget ulang tahunnya). Tp si ibu sy ini, dia mah dikasih mesin jahit juga udah bahagia, yg penting bisa jahitin batik atau koko sama gamis. Sekali-sekali si Ibu presiden (ibu sy ya klo jd presiden) mungkin mau ditemenin ajudannya ke Mangga Dua sama Pasar Baru nyari kain, tas baru, mukena, sama tasbih.

Well, balik lagi ke rumitnya pemilihan Presiden kali ini (karena sepertinya bapak dan ibu sy tidak akan terpilih di Pemilu kali ini)

Okay, jd katanya klo cara kepemimpinan yg tidak 'Islam-i' itu tidak cocok dengan Indonesia? Nah lho, Soekarno, Soeharto, dll juga dulu gak pakai kepemimpinan ala 'Islam-i', mungkin yg paling mendekati kepemimpinan 'Islam-i' itu adalah Gusdur. Tp pada saat beliau memimpin pun, beliau menegaskan kerukunan antar umat beragama di Indonesia itu penting dijaga dan dipraktekan. Bahkan beliau pun yg menyetujui bahwa Kong Hu Chu menjadi aliran kepercayaan yg disahkan bagi rakyat Indonesia.

Oke lah, banyak yg kesal dengan Jokowi krn belum lunas hutangnya menyelesaikan dan memperbaiki Jakarta.

Tapi kita lihat juga pilihan2 yg lainnya. Apakah mrk 'the lesser evil' (yup the lesser evil, krn belum ada calon yg benar2 bagus, sepertinya).

1. Jokowi yg masih hutang sama DKI dan katanya kafir (krn kurang Islam-i cara kepemimpinannya) Sangkalan
2. Prabowo, pahlawan Kampung Janda alias penjahat perang?
3. Wakilnya Prabowo, Hatta Rajasa, yg anaknya nabrak Luxio sampai 2 korban mati tp bisa lenggang kangkung dan balik kuliah ke London. Money is talking here.
4. Wiranto, jagoan dan tangan kanan Soeharto selama orde baru dan ikut andil pada menghilangnya beberapa aktivis yg konon tidak disukai Soeharto?
5. Aburizal bakrie a.k.a Ical, jagoan Lumpur Lapindo yg doyannya jalan2 ke Maldives sama kakak-adik bohay?
6. Gita Wiryawan, yg pake cara PR curang (nempelin link iklan/website dia ke berita lain atau masang iklan di 21/Blitz yg jelas bukan ranah untuk memasarkan diri di jalur pemilu). Ganteng sih, tp kok maksa bener ya iklan2nya. Headline-nya berita apa, pas diklik eh malah masuk website Gita Wiryawan lg maen piano. Mau nonton film eh malah nontonin dy yg katanya doyan maen sepak bola sama anak kampung sekitaran. Yeah right! Meh!
7. Farhat Abbas yg selingkuh sama Jubir cantiknya dan klo ngomong ngalor-ngidul bikin 'guyonan'. Semacam Twitter junkie ya.
8. Rhoma Irama yg poligami (tp gak apa2 krn sesuai Islam?). Yang penting dy petuahnya banyak "Jangan Begadang, Jangan Berjudi, Berpoligami aja!"

Ada lagi calon lain?

Nah, siapa ya the lesser evil di sini? Cari yg kira2 gak pernah mencoba atau terlibat dalam pembunuhan, penculikan, dan poligami sih klo gw. Apa cari yg ganteng tapi strategi PR-nya nyebelin dan ngaco (Gita Wiryawan atau Farhat Abbas?) Apa cari yg suaranya bagus, biar klo bensin mau naik diumuminnya pake lagu dangdut?

Tuh kan, makanya mending pilih bapak sama ibu sy aja. Klo dipilih, nanti dimasakin indomie telor deh.

No comments:

Post a Comment